Pages

Subscribe:

Tuesday, October 9, 2012

Ciri-ciri Organisasi

Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah:

a)      Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
b)      Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
c)      Adanya tujuan
d)     Adanya sasaran
e)      Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
f)       Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
                                                                                                          
Ciri-ciri organisasi Modern:
a)      Organisasi bertambah besar
b)      Pengolahan data semakin cepat
c)      Penggunaan staf lebih intensif
d)     Kecendrungan spesialisasi
e)      Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
f)       Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a)      Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
b)      Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
c)      Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
d)     Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
a)      Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
b)      Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
c)      Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.


Unsur-unsur  Organisasi

Unsur-unsur Organisasi :
a)      Manusia (Man).
b)       Kerjasama.
c)       Tujuan Bersama.
d)      Peralatan (Equipment).
e)       Lingkungan.
f)        Kekayaan alam.
g)       Kerangka/Konstruksi mental

Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
a)      Manusia.
b)       Kerjasama.
c)       Tujuan bersama-sama.

Tetapi pada dasarnya organisasi-organisasi selalu memiliki unsur-unsur :
a)      Personil atau anggota yang menggabungkan diri kedalam ikatan formal.
b)      Visi, yaitu pandangan atau citra para anggota mengenai keadaan organisasinya di masa depan dan tujuan, yaitu apa yang mau dicapainya yang sesuai dengan visinya tadi.
c)      Misi organisasi, atau tugas besar yang harus diemban oleh organisasi dan tugas atau fungsi yang dibagikan kepada anggota untuk dilaksanakan.
d)     Wewenang, yang merupakan legitimasi hak bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
e)      Struktur, yang menunjukkan kedudukan tiap orang didalam kelompoknya.
f)       Hubungan-hubungan, yang menjadi dasar kerjasama antar anggota.
g)      Formalitas, yaitu aturan tretulis yang mengatur semua unsur agar menjadi resmi, sehingga organisasi menjadi formal.
h)      Sumber energi, yang mendukung gerak kelompok atau organisasi, sehingga organisasi selalu dinamis. Tak ada organisasi yang statis, kecualki bagan strukturnya yang ditempel didinding kantor.
i)        Proses kegiatan organisasi yang dilakukan oleh semua orang untuk mencapai tujuan (administrasi). Di dalam administrasi inilah adanya proses khusus yang disebut manajemen.

Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Unsur-unsur Organisasi. Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
a)      Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
b)       Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.
c)       Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.
d)      Ada tujuan tertentu.

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
a)      Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
b)      Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
c)       Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
d)      Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.


Teori Organisasi

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.


b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :

1)       Pembagian kerja (division of work)
2)       Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3)       Disiplin (discipline)
4)       Kesatuan perintah (unity of command)
5)       Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6)       Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
7)       Balas jasa (remuneration of personnel)
8)       Sentralisasi (centralization)
9)       Rantai scalar (scalar chain)
10)   Aturan (oreder)
11)   Keadilan (equity)
12)   Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13)   Inisiatif (initiative)
14)   Semangat korps (spirit de corps)

c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.


2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Sumber:


0 comments:

Post a Comment