PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik
kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya.
Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat
disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang.
Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut
oleh penganut empirisme.
contoh penalaran induktif adalah :kerbau punya mata.
anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
Selanjutnya
pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007
:14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1. Cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau
mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
a) Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
b) Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
b) Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan
preposisi umum seperti:
a) Semua es dingin.
b) Semua bola biliar
bergerak ketika didorong tongkat.
Induksi kuat:
a) Semua burung gagak
yang kulihat berwarna hitam.
Induksi lemah:
a) Aku selalu
menggantung gambar dengan paku.
b) Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
b) Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
Penalaran induktif
dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan
suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari
penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan
prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik,
sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin
berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan
umum.
Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :
1. Generalisasi yaitu proses penalaran dengan
cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas
3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat
nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun
yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
a) Generalisasi sempurna yaitu
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b)
Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari
sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui
pengujian yang benar.
2.
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
memilki sifat yang sama.
Contoh :
Danih adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia.
Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya.
Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik
yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya
membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu
masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi
harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
3.
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling
berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai
Macam – macam hubungan kausal :
a) Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung
tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya
operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar
ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b)
Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester
kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh
Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
·
c) Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak
pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan
harus dirawat di rumah sakit.
Sumber: Google.com
0 comments:
Post a Comment